nusakini.com - Selama masa pandemi virus Covid-19, pelajar maupun mahasiswa menemui kendala dalam tatap muka. Hal ini karena adanya larangan datang ke sekolah atau kampus secara langsung. Kondisi ini ini tentu bisa menyulitkan bagi proses pelajar bagi siswa kejuruan atau diploma karena dalam pembelajaran lebih banyak mempelajari bagian teknis secara langsung.

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melakukan pelepasan pendampingan mahasiswa dalam Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dengan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian dan Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa tujuan dari keterlibatan mahasiswa sebagai pendamping yaitu untuk meningkatkan peran serta mahasiswa dalam pemberdayaan kelompok P2L dan meningkatkan pengetahuan keterampilan kelompok P2L. Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Polbangtan semester V dan VII, sedangkan untuk PEPI ada di semester III.

Dalam upaya memperluas penerima manfaat dan pemanfaatan lahan, pada tahun 2020 kegiatan KRPL berubah menjadi Pekarangan Pangan Lestari atau disingkat P2L. Kegiatan P2L dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan/ atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

“Program Pekarangan Pangan Lestari ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Kami mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan dengan menanam aneka tanaman sayuran dipekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan,” ujar Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti

Menurut dia, era normal baru menuntut agar masyarakat tetap beraktivitas di rumah, namun juga dapat memperkuat ketahanan pangan, salah satunya di sekitar rumah.

Syahrul menambahkan bahwa pekarangan rumah memiliki potensi untuk membangun ketahanan pangan mandiri seperti menanam berbagai tanaman baik itu sayuran maupun buah-buahan bahkan berpotensi sebagai lahan peternakan.

"Saya melihat lahan pekarangan di sekitar kita sangan potensial untuk ditanami berbagai macam tanaman. Tentunya ini harus dimanfaatkan. Karena itu, kerja sama ini menjadi percontohan untuk menghadirkan tanaman pekarangan di depan rumah," kata Syahrul. (drea)